Malam ini aku berada di dalam kamar usang. Kamar ini memang usang. Di dalamnya hanya ada sebuah meja usang yang terlekat di dinding, katil kayu usang yang hampir roboh, almari usang yang berhabuk, lampu usang yang cahayanya malap, radio usang yang bunyinya berderak-derak, cawan usang yang sumbing, buku-buku usang yang carik-carik, dan laptop usang yang dipenuhi virus-virus. Meskipun usang, kamar inilah yang menjadi tempat aku berteduh daripada panas dan hujan, memberikanku ruang privasi dan juga ruang untuk aku meladeni segala mimpi-mimpi.
Seperti manusia lain yang umurnya berlegar di ruang dan masa ciptaan illahi, aku juga punya kehidupan sendiri. Dan seakan-akan perkara yang merugikan jika kehidupan itu berlalu tanpa ada daya daripadaku untuk menangkap setiap puzzle-puzzle peristiwa yang terpecah-pecah itu dan mencantumkannya ke dalam satu catatan. Maka akhirnya aku mengambil inisiatif memanfaatkan kemudahan teknologi membangunkan blog ini yang mana akan menjadi ruangan yang akan mengisi setiap catatan. Catatan yang akan mencatat segala pemerhatian dan pandanganku tentang dunia dan isi-isinya. Dan catatan ini ditaip ketika batang tubuhku sedang berada di dalam kamar, kamar yang usang.Kepada rakan-rakan lain yang bakal membaca segala catatan ini, selamat membaca aku ucapkan. Catatan ini memang untuk dikongsi kerana itulah aku menaipkannya di blog, jika tidak lebih baik aku catat dalam diari saja. Dan sesungguhnya hidup kita terlalu singkat untuk disia-siakan.
"Dari kamar usang aku melihat dunia"
testing..testing
ReplyDelete